Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Halaman

Sabtu, 29 Januari 2011

MAHASISWA UNSIKA KULIAH DI RAYON DAN ERA TERBUKAAN

Tempuran-.Siapa sangka Karawang jadi baromter dunia pendidikan di Jawa Barat.Bagimana itu bisa di raih dan diciptakan hingga gelar tersebut melekat selain dari gelar Karawang sebagai kota Pangkal Perjuangan dan Lumbung padinya di Jawa barat atau juga kota Jaipong.

Lalu,UNSIKA  JADI NEGERI adalah salah satu upaya Pemda Karawang dengan harapan  bisa membangun satu Perguruan Tinggi atau Universitas Negeri”UNSIKA” kedepan lebih berbobot dan bisa menghasilkan atau  meluluskan para mahasisiwa pula dengan hasil terbaik dan propesional serta lebih bisa berkarya karena saatnya tiba Unsika di harus bisa jadi tempat  membangun para akademisi yang lebih handal lagi atau pendidik-pendidik yang terdidik, trampil ,cerdas ,kreatif dan inovatif serta berdedikasi bukan hanya “kejaran” S1-nya saja. Masa depan palaputra daerah benar-benar cendrung bergantung ke para” Mahasiwa Unsika angkatan sekarang” atau “mereka” yang kesehariannya adalah guru sambil berkuliah .

Upaya Pemerintah Daerah Karawang  perlu di dukung oleh pihak-pihak terkait lain tentunya dan wajib utama Disdikpora Karawang yang jadi pilar atau nahkodanya para pendidik  di Karawang  untuk bisa  memcerdaskan masyarakat di bumi  Raden Adipati Singaperbangsa seutuhnya.

Gerakan kulaih gratis 1000 Mahasiswa baru di Karawang adalah spektakuler dan menjanjikan masa depan Karawang lebih bergairah dan mantap menuju Paradigam baru dunia Pendidikan.

Bagimanakah Proses 1000 mahasiswa dengan dana APBD II tersebut mulus?dan dimanakah mereka kuliah sesuai ketentuan atau lainnya?.

Mahasiswa-mahasiswa Unsika (Program gratisan) tersebut kuliahnya 2 hari dalam seminngu dan  tersebar di beberapa wilayah atau terbagi  5 Rayon dengan jumlah mahasiswa  variatif/rayon dan menggunakan fasilitas sekolah dasar dengan waktu kuliah jam 13.00 wib sampai dengan selesai.  

Di awal pencanangan program,semua kalangan menyambut gembira tentang kuliah ini.namun di tengah perjalanan perkuliahan terendus kabar miring adanya pungutan formulir dan berlogokan resmi dengan sifat wajibnya. Setelah di telesuri salah satu jawaban menurut seorang pengurus rayon di satu wilayah rayon mengatakan,Dana operasional yang di berikan pengelola ke pengurus rayon tidak sepadan dengan jumlah para mahasiswa di masing-masing rayon (baca:sekitar 350 450 ribuan /bulan/rayon dan besaran tergantung jumlah masasiswa di rayon)dan ini berdampak bagimana pemeliharan gedung yang digunakan oleh para mahasiswa ,jaminan keamanan kendaraan para mahaisiwa (baca:bayar tukang parkir motor mahasiswa) ditambah secangkir kopi manis (baca:puls susuguh) para dosen yang mengajar di rayon.

Lalu saat ditanya Izin penggunaan gedung sekolahan untuk perkuliahan,sang pengurus pun mengatakan bingung karena, menurutnya”.Selama ini belum ada MOU  dengan pihak sekolah untuk penggunaan ruangan karena tidak ada petunjuk/perintah/tembusan dari DISDIKPORA Karawang/UNSIKA (sebagai penyelenggara) harus bagimana kata/kalimat ke pihak sekolah (etika-nya).Pengurus itu pun akhirnya Curhat ke Penulis,Dana yang ada jauh dari harapan(operasional),pemeliharan gedung harus karena pihak sekolah pasti menuntut untuk pemeliharan kebersihan minimal atau apa saja karena setelah kuliah misal hari rabu sore dan kamis paginya sekolah di pakai lagi oleh para siswa sekolah terkait.kita tahu sekolah-sekolah milik siapa dan masyarakat (desa/komite sekolah )wajar bertanya ketika ada sekolahan di lingkungannya kotor atau dipergunakan di luar kebiasaanya  dan  satu yang tidak mungkin pengurus lakukan yaitu meminta ke para mahasiswa harus menyapu setelah kuliah.demikian kalimat memelas dari  curhatan seorang pengurus perkuliah mahasiswa Unsika yang di tempatkan di salah satu rayon.

Bila di terka-terka kurang baik tentang proses perkuliahan atau yang terjadi  mulai dari pungutan formulir hingga jeritan dana operasional rayon yang kurang.alangkah baiknya bila pemerintah daerah Karawang atau pak bupati mengajak para pengurus rayon bertatap muka dan menerima curhatan mereka.karena di takutkan ada kesalahpahaman antara para mahasiswa dengan pengurus rayon atau mungkin sebaliknya ada sesuatu yang tidak pas di jalankan.transparansi masa kini adalah..........Selengkapnya.